Sebuah penyulingan nilam dalam dalam sehari bisa membutuhkan sekitar 2,5 kuintal daun dan batang nilam. Dari 2,5 kuintal nilam dapat dihasilkan minyak nilam sebanyak 5 kilogram. Minyak itu digunakan sebagai bahan pencampur minyak wangi, fungsinya sebagai pengikat aroma. Penjualan melalui pengepul, kemudian dijual lagi ke eksportir.
Penanaman nilam dinilai cukup sederhana karena setiap bibit yang diperoleh dari sistem stek ditanam di tanah dengan jarak 60 cm. Selanjutnya tinggal menunggu enam bulan sebelum dipanen karena batang telah mencapai ketinggian satu meter. Setelah panen, nilam dibiarkan tumbuh sendiri dan dapat dipanen lagi setiap tiga bulan.
Nilam tumbuh dengan baik pada ketinggian 10 meter hingga 400 meter di atas permukaan laut. Selain itu, ditanah yang masih banyaknya humus membuat nilam bisa tumbuh baik, tanpa dipupuk atau disiram secara teratur. Meskipun demikian, nilam biasanya hanya dipertahankan sampai panen kedua karena hasilnya akan menurun setelah itu.
Setelah dipanen batang dan daun nilam dijemur tiga hari sampai kering. Pengurangan kadar air mutlak diperlukan agar kualitas minyak yang dihasilkan tetap tinggi. Setelah benar-benar kering, batang nilam harus dipisahkan dari daunnya, lalu dicincang agar mudah dimasukkan ke dalam silinder penyulingan. Minyak yang paling baik diperoleh dari penyulingan batang nilam.
Daun nilam juga dapat disuling menjadi minyak, tetapi kualitasnya masih di bawah minyak yang dihasilkan oleh batang. Karena itu, para perajin biasanya mencampur batang dan daun nilam untuk disuling secara bersama.
Alat penyulingan terdiri atas sebuah ketel penguapan air, ketel penampung batang nilam, dan pipa-pipa yang menghubungkan berbagai peranti besar lainnya. Harga satu set alat penyulingan sederhana sekitar Rp 2 juta dapat dipesan di bengkel las.
Proses penyulingan dimulai dengan merebus air di ketel penguapan. Uap dari ketel dialirkan melalui pipa kecil ke ketel penampung batang nilam. Di silinder yang mampu menampung 20-40 kilogram batang nilam itu, uap air ditampung dalam ruang setinggi 40 sentimeter. Itu dilakukan agar mempunyai tekanan yang memadai dan dapat dialirkan ke tumpukan batang nilam untuk memulai proses penyulingan.
Uap hasil penyulingan dialirkan melalui pipa dan melewati tempat pendinginan untuk mengubah uap menjadi cair. Proses pendinginan dilakukan di saluran air yang terus mengalir. Setelah didinginkan, campuran minyak nilam dan air dipisahkan di sebuah tempat dengan mengandalkan beda berat jenis kedua zat itu.
Dalam proses yang berlangsung delapan jam, api harus selalu dijaga agar terus berkobar dan air harus selalu ditambahkan dalam ketel penguapan. Dari setiap 20 kilogram batang nilam dapat dihasilkan 0,5-0,6 liter minyak nilam.
Hasil itu dinilai masih belum optimal karena jika penyulingan diteruskan sampai 12 jam, minyak yang dihasilkan dapat mencapai 0,8 liter. Namun, karena kayu bakar dan tenaga yang dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh, para perajin menghentikan aktivitas mereka setelah delapan jam.
Hasil penyulingan dan harga minyak nilam dinilai cukup menguntungkan petani yang merangkap sebagai perajin minyak nilam musiman. Satu hektar kebun nilam mampu menghasilkan 100-150 kilogram.
Cara barter antara petani dengan penyuling adalah setiap penduduk yang menyuling nilamnya harus memberikan 10 persen hasil yang diperolehnya kepada pemilik penyulingan.
Bagi hasil dari penyulingan minyak nilam di daerah itu menggunakan dua sistem, yaitu petani menyuling sendiri hasil panen mereka dengan peralatan orang lain, atau petani menjual hasil panen nilam kepada pemilik alat penyulingan. Pada sistem pertama, petani harus menyerahkan 10 persen hasil sulingan kepada pemilik alat.
Sumber Kompas
Penanaman nilam dinilai cukup sederhana karena setiap bibit yang diperoleh dari sistem stek ditanam di tanah dengan jarak 60 cm. Selanjutnya tinggal menunggu enam bulan sebelum dipanen karena batang telah mencapai ketinggian satu meter. Setelah panen, nilam dibiarkan tumbuh sendiri dan dapat dipanen lagi setiap tiga bulan.
Nilam tumbuh dengan baik pada ketinggian 10 meter hingga 400 meter di atas permukaan laut. Selain itu, ditanah yang masih banyaknya humus membuat nilam bisa tumbuh baik, tanpa dipupuk atau disiram secara teratur. Meskipun demikian, nilam biasanya hanya dipertahankan sampai panen kedua karena hasilnya akan menurun setelah itu.
Setelah dipanen batang dan daun nilam dijemur tiga hari sampai kering. Pengurangan kadar air mutlak diperlukan agar kualitas minyak yang dihasilkan tetap tinggi. Setelah benar-benar kering, batang nilam harus dipisahkan dari daunnya, lalu dicincang agar mudah dimasukkan ke dalam silinder penyulingan. Minyak yang paling baik diperoleh dari penyulingan batang nilam.
Daun nilam juga dapat disuling menjadi minyak, tetapi kualitasnya masih di bawah minyak yang dihasilkan oleh batang. Karena itu, para perajin biasanya mencampur batang dan daun nilam untuk disuling secara bersama.
Alat penyulingan terdiri atas sebuah ketel penguapan air, ketel penampung batang nilam, dan pipa-pipa yang menghubungkan berbagai peranti besar lainnya. Harga satu set alat penyulingan sederhana sekitar Rp 2 juta dapat dipesan di bengkel las.
Proses penyulingan dimulai dengan merebus air di ketel penguapan. Uap dari ketel dialirkan melalui pipa kecil ke ketel penampung batang nilam. Di silinder yang mampu menampung 20-40 kilogram batang nilam itu, uap air ditampung dalam ruang setinggi 40 sentimeter. Itu dilakukan agar mempunyai tekanan yang memadai dan dapat dialirkan ke tumpukan batang nilam untuk memulai proses penyulingan.
Uap hasil penyulingan dialirkan melalui pipa dan melewati tempat pendinginan untuk mengubah uap menjadi cair. Proses pendinginan dilakukan di saluran air yang terus mengalir. Setelah didinginkan, campuran minyak nilam dan air dipisahkan di sebuah tempat dengan mengandalkan beda berat jenis kedua zat itu.
Dalam proses yang berlangsung delapan jam, api harus selalu dijaga agar terus berkobar dan air harus selalu ditambahkan dalam ketel penguapan. Dari setiap 20 kilogram batang nilam dapat dihasilkan 0,5-0,6 liter minyak nilam.
Hasil itu dinilai masih belum optimal karena jika penyulingan diteruskan sampai 12 jam, minyak yang dihasilkan dapat mencapai 0,8 liter. Namun, karena kayu bakar dan tenaga yang dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh, para perajin menghentikan aktivitas mereka setelah delapan jam.
Hasil penyulingan dan harga minyak nilam dinilai cukup menguntungkan petani yang merangkap sebagai perajin minyak nilam musiman. Satu hektar kebun nilam mampu menghasilkan 100-150 kilogram.
Cara barter antara petani dengan penyuling adalah setiap penduduk yang menyuling nilamnya harus memberikan 10 persen hasil yang diperolehnya kepada pemilik penyulingan.
Bagi hasil dari penyulingan minyak nilam di daerah itu menggunakan dua sistem, yaitu petani menyuling sendiri hasil panen mereka dengan peralatan orang lain, atau petani menjual hasil panen nilam kepada pemilik alat penyulingan. Pada sistem pertama, petani harus menyerahkan 10 persen hasil sulingan kepada pemilik alat.
Sumber Kompas
4 comments:
Dimana saya bisa mendapatkan spesifikasi alat penyulingan minyak nilam lengkap dengan gambar alatnya. Penting, untuk penelitian dan aplikasi terhadap petani yang ada di Aceh> Terima kasih sebelumnya....
Safwat
Dimana saya bisa mendapatkan spesifikasi alat penyulingan minyak nilam lengkap dengan gambar alatnya. Penting, untuk penelitian dan aplikasi terhadap petani yang ada di Aceh> Terima kasih sebelumnya....
Safwat
saya seorang mahasiswa undip semester 6. saya tertarik tentang minyak nilam seperti yang dibicarakan mas Nordin.saya rencananya ingin meneliti tentang minyak nilam. Tapi masih Kekurangan Sumber Referensi, Jika berkenan Mas atau Pak nurdin sedia membantu saya akan sangat berterima kasih...
Aan S.A.
Saya lulusan ITB, dan sedang tertarik ingin berbisnis nilam. Seandainya saya ingin berbisnis nilam?berapakah modal yg saya butuhkan?
Ada 2 pilihan tempat, di jawa barat atau sumatera utara (kamp.halaman saya), manakah daerah yang lebih baik?
Mengenai pemasaran?adakah pengepul minyaknilam di 2 daerah tsb?
trima kasih
ahmad rizky
feiral.rizky@gmail.com
Post a Comment